PENGATASAN NYERI PADA
PASIEN KRITIS
Defenisi
: Nyeri merupakan keluhan pasien di ICU disamping rasa takut, cemas, gangguan
tidur, hilangnya siklus siang dan malam, lingkungan yang tidak menyenangkan
serta keluhan fisik dan psikologis yang dapat menyebabkan dekompensasi paranoa
konfusi.
Komplikasi
nyeri
1.
Pernafasan
Penurunan volume paru, Atelektasis,
Menurunkan batuk, Retensi aputum, Infeksi dan Hipoksemia.
2.
Kardiovaskuler
Takikardi, Hipertensi, Peningkatan
tekanan Perifer, Peningkatan konsumsi O2 Miokard sehingga menimbulkan Miokard
iskemia, Perubahan aliran darah regional dan trombosis.
3.
Gastrointestinal
( - ) Gerakan usus
4.
Psikologis
Cemas, Takut dan gangguan tidur.
5.
Traktus
Urinarius
Retensi Urin
6.
Otot
Spasme otot
Hal – hal yang
berhubungan dengan nyeri
a. Gangguan
siklus tidur
b. Gangguan
sensori persepsi
c. Perubahan
proses pikir
d. Cemas
e. Takut
f. Putus
asa
g. Lemah
h. Kegagalan
penampilan
i.
Kegagalan interaksi
sosial
j.
Tidak dapat mengatasi
masalah sendiri
k. Tidak
dap[at mengatasi masalah keluarga
Dalam pengatasan nyeri
sering dibicarakan
I.
Obat – obat anti nyeri
( pain killer )
II.
Tekhnik pemberian
III.
Kontrol pemberian
I.Obat – obat Anti nyeri ( pain killer )
Secara farmakologik dapat dibagi atas:
1.
Narkotik
a. Agonis
b. Antagonis
c. Agonis
– Antagonis
2.
Nonnarkotik
3.
Kelompok
obat – obat lain
a. NSAID
b. Nitro
oksid
c. Antidepresan
trisiklin
d. Antikolvusan
e. Obat
ansiolitik
1.
Narkotik
A. Klasifikasi
narkotik berdasarkan reseptor opias; maka diklasifikasikan atas:
1. Agonis
( Derivat fenantrin , Derivat morpin, Derivat fenilpiperdpin, Derivat
difenilheptan )
2. Antagonis
( Nalokson, Narkan, Naltreksan, treksan )
3. Agonis
– antagonis ( Bubrenorpin, Bubrenek, Butorpanol, Stanol, Nalbupin, Nubain,
Pentazosin, Talwin )
B. Reaksi
Farmakokinetik
Agenda gawat darurat Critical
care
2.
Nonnarkotik
·
Aspirin lebih banyak
digunakan di ICU Sebagai Antipiretik
·
Golongan Nonstreroid
anti Inflamator
·
Masa kini dikenal PCA (
Patient controlled analgesia, dimana penyuntikan analgetik sendiri di
Intravena.
3.
Kelompok
Obat – obat lain
a. NSAID
( Efek, Mekanisme kerja, Efek samping )
b. Nitro
oksid ( Penggunaan,, Kontra indikasi, Efek samping )
c. Antidepresan
trisiklin ( Penggunaan, Efek samping )
d. Anti
kolvusan ( Penggunaan, Efek samping )
e. Obat
Ansiolitik ( Penggunaan )
II.Tekhnik
pemberian
1. Oral
2. IM
dan Intermiten IM
3. SC
dan Intermiten SC
4. SC
kontiniu
5. IV
dan Intermiten IV
6. Infus
IV kontiniu
7. Pemberian
rektal ( Anus )
8. Epidural
9. Anastesi
Intratekal
10. Titrasi
11. Bolus
III.Kontrol pemberian
Untuk kontrol pemberian harus
diketahui :
1. Efek
samping dari Opiad
a.
|
Respirasi
|
DEPRESI RESPIRASI
|
b.
|
SSP
|
SEDASI, EUPORI ( KDG2 DISPORI ) MUAL, MUNTAH, MIOSIS,
KAKU OTOT
|
c.
|
Kardiovaskuler
|
VASODILATASI, BRADIKARDI, DEFRESI MIOKARD
|
d.
|
Pruritus ( gatal –
gatal )
|
TERUTAMA PEMBERIAN MORFIN
|
e.
|
Genito Urinari
|
RETENSI URIN
|
f.
|
Gastrointetinal
|
TERLAMBATNYA PENGISIAN LAMBUNG, KONSTIPASI, SPASME
SPHINGTER OF ODDI
|
g.
|
Alergi
|
JARANG MERUPAKAN ALERGI YANG MURNI
|
Tanda – tanda Efek
samping dari Obat Penenang
A. Skor
Sidasi
0 = Tidak ada
1 = Ringan, Pusing, Dapat bangkit
2 = Moderat, Rasa pusing yang terus –
menerus, Dapat bangkit
3 = Berat, Somnolen, Susah bangkit
S = Normally Asleep
B. Tanda
– tanda Penekanan respirasi Kecepatan Respirasi kurang dari 8 / Menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar