Asuhan Keperawatan Pada Glaukoma

Senin, 30 Januari 2012

PENGATASAN NYERI PADA PASIEN KRITIS

Created By : Erwin Saputra
PENGATASAN NYERI PADA PASIEN KRITIS
Defenisi : Nyeri merupakan keluhan pasien di ICU disamping rasa takut, cemas, gangguan tidur, hilangnya siklus siang dan malam, lingkungan yang tidak menyenangkan serta keluhan fisik dan psikologis yang dapat menyebabkan dekompensasi paranoa konfusi.
Komplikasi nyeri
1.      Pernafasan
Penurunan volume paru, Atelektasis, Menurunkan batuk, Retensi aputum, Infeksi dan Hipoksemia.
2.      Kardiovaskuler
Takikardi, Hipertensi, Peningkatan tekanan Perifer, Peningkatan konsumsi O2 Miokard sehingga menimbulkan Miokard iskemia, Perubahan aliran darah regional dan trombosis.
3.      Gastrointestinal
( - ) Gerakan usus
4.      Psikologis
Cemas, Takut dan gangguan tidur.
5.      Traktus Urinarius
Retensi Urin
6.      Otot
Spasme otot

Hal – hal yang berhubungan dengan nyeri
a.       Gangguan siklus tidur
b.      Gangguan sensori persepsi
c.       Perubahan proses pikir
d.      Cemas
e.       Takut
f.       Putus asa
g.      Lemah
h.      Kegagalan penampilan
i.        Kegagalan interaksi sosial
j.        Tidak dapat mengatasi masalah sendiri
k.      Tidak dap[at mengatasi masalah keluarga
Dalam pengatasan nyeri sering dibicarakan
                   I.            Obat – obat anti nyeri ( pain killer )
                II.            Tekhnik pemberian
             III.            Kontrol pemberian
I.Obat – obat Anti nyeri ( pain killer )
      Secara farmakologik dapat dibagi atas:
1.      Narkotik
a.       Agonis
b.      Antagonis
c.       Agonis – Antagonis

2.      Nonnarkotik
3.      Kelompok obat – obat lain
a.       NSAID
b.      Nitro oksid
c.       Antidepresan trisiklin
d.      Antikolvusan
e.       Obat ansiolitik
1.      Narkotik
A.    Klasifikasi narkotik berdasarkan reseptor opias; maka diklasifikasikan atas:
1.      Agonis ( Derivat fenantrin , Derivat morpin, Derivat fenilpiperdpin, Derivat difenilheptan )
2.      Antagonis ( Nalokson, Narkan, Naltreksan, treksan )
3.      Agonis – antagonis ( Bubrenorpin, Bubrenek, Butorpanol, Stanol, Nalbupin, Nubain, Pentazosin, Talwin )
B.     Reaksi Farmakokinetik
Agenda gawat darurat  Critical care
2.      Nonnarkotik  
·         Aspirin lebih banyak digunakan di ICU Sebagai Antipiretik
·         Golongan Nonstreroid anti Inflamator
·         Masa kini dikenal PCA ( Patient controlled analgesia, dimana penyuntikan analgetik sendiri di Intravena.



3.      Kelompok Obat – obat lain
a.       NSAID ( Efek, Mekanisme kerja, Efek samping )
b.      Nitro oksid ( Penggunaan,, Kontra indikasi, Efek samping )
c.       Antidepresan trisiklin ( Penggunaan, Efek samping )
d.      Anti kolvusan ( Penggunaan, Efek samping )
e.       Obat Ansiolitik ( Penggunaan )
   II.Tekhnik pemberian
1.      Oral
2.      IM dan Intermiten IM
3.      SC dan Intermiten SC
4.      SC kontiniu
5.      IV dan Intermiten IV
6.      Infus IV kontiniu
7.      Pemberian rektal ( Anus )
8.      Epidural
9.      Anastesi Intratekal
10.  Titrasi
11.  Bolus


III.Kontrol pemberian
            Untuk kontrol pemberian harus diketahui :
1.      Efek samping dari Opiad


a.        
Respirasi
DEPRESI RESPIRASI
b.       
SSP
SEDASI, EUPORI ( KDG2 DISPORI ) MUAL, MUNTAH, MIOSIS, KAKU OTOT
c.        
Kardiovaskuler
VASODILATASI, BRADIKARDI, DEFRESI MIOKARD
d.       
Pruritus ( gatal – gatal )
TERUTAMA PEMBERIAN MORFIN
e.        
Genito Urinari
RETENSI URIN
f.        
Gastrointetinal
TERLAMBATNYA PENGISIAN LAMBUNG, KONSTIPASI, SPASME SPHINGTER OF ODDI
g.       
Alergi
JARANG MERUPAKAN ALERGI YANG MURNI

Tanda – tanda Efek samping dari Obat Penenang
A.    Skor Sidasi
0 = Tidak ada
1 = Ringan, Pusing, Dapat bangkit
2 = Moderat, Rasa pusing yang terus – menerus, Dapat bangkit
3 = Berat, Somnolen, Susah bangkit
S = Normally Asleep
B.     Tanda – tanda Penekanan respirasi Kecepatan Respirasi kurang dari 8 / Menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar