Created By : Erwin Saputra
Diazepam atau biasanya dikenal dengan Valium merupakan sebuah turunan narkoba. Diazepam disebutkan termasuk dalam golongan psikotropika, nama dagangnya antara lain valium. Indikasinya sebagai obat anti cemas, sedatif-hipnotic, dan obat anti kejang. Efek sampingnya, pada pemakaian kronik dapat menimbulkan ketergantungan jiwa dan raga, menimbulkan rasa kantuk, berkurangnya daya konsentrasi dan reaksi.
Diazepam atau biasanya dikenal dengan Valium merupakan sebuah turunan narkoba. Diazepam disebutkan termasuk dalam golongan psikotropika, nama dagangnya antara lain valium. Indikasinya sebagai obat anti cemas, sedatif-hipnotic, dan obat anti kejang. Efek sampingnya, pada pemakaian kronik dapat menimbulkan ketergantungan jiwa dan raga, menimbulkan rasa kantuk, berkurangnya daya konsentrasi dan reaksi.
Indikasi
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau
insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam,
spasme otot.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pemberian
Oral :
Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika
perlu dapat dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari dalam dosis terbagi; Lansia (atau
yang sudah tidak mampu melakukan aktivitas) setengah dosis dewasa Insomsia yang
disertai ansietas, 5-15 mg sebelum tidur. Anak-anak, night teror dan
somnambulisme, 1-5 mg sebelum tidur. Injeksi i.m atau injeksi i.v lambat : (kedalam
vena besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit)untuk ansietas akut
berat, pengendalian serangan panik akut,penghentian alkohol akut, 10 mg, jika
perlu ulangi setelah 4 jam.
Catatan : Rute i.m hanya digunakan
jika rute oral dan i.v tidak mungkin diberikan.
Farmakologi
Tempat yang pasti dan mekanisme kerja benzodiazepin belum diketahui
pasti, tapi efek obat disebabkan oleh penghambatan neurotransmiter GABA. Obat ini bekerja pada limbik, talamus, hipotalamus pada sistie saraf pusat dan menghasilkan efek ansiolitik,
sedatif, hipnotik, relaksan otot skelet dan antikonvulsan. Benzodiazepin dapat
menghasilkan berbagai tingkat depresi SSP- mulai sedasi ringan sampai hipnosis
hingga koma. (AHFS.p.2402)
Stabilitas Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. (FI.IV) Lindungi
sediaan parenteral dari cahaya; khasiat obat bertahan sampai 3 bulan bila
disimpan dalam suhu kamar; stabil pada pH 4-8, terjadi hidrolisis pada pH
<3; jangan campur sediaan i.v dengan obat lain. (Lexy-Comp. p.462)
Kontraindikasi
Depresi pernafasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi
pulmoner akut, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester
pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal
pada depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi. (IONI)
Efek Samping
Efek samping pada susunan saraf pusat
: rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi buruk dan efek
amnesia. Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan
berubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering,
salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut. (AHFS p.2389-2392)
Ambroxol
30 mg
Direkomendasikan
oleh 6 pembaca. Beri rekomendasi:
Indikasi:
Penyakit saluran napas akut dan kronis yang
disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan
bronkitis kronis, bronkitis asmatik, asma bronkial.
kontraIndikasi:Hipersensitif terhadap ambroksol.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung ambroksol hidroklorida 30 mg.
Dosis:
Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet.
Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet.
Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mg
Anak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg
Dosis dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari, untuk pengobatan yang lama.
Harus diminum sesudah makan.
Efek Samping:
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi.
Interaksi Obat:
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosterida, bronkapasmolitik, diuretik dan antibiotik).
Perhatian:
Pemakaian pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (di bawah suku 30 derajat Celcius) dan tempat kering, terlindung dari cahaya.
kontraIndikasi:Hipersensitif terhadap ambroksol.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung ambroksol hidroklorida 30 mg.
Dosis:
Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet.
Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet.
Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mg
Anak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg
Dosis dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari, untuk pengobatan yang lama.
Harus diminum sesudah makan.
Efek Samping:
Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi.
Interaksi Obat:
Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosterida, bronkapasmolitik, diuretik dan antibiotik).
Perhatian:
Pemakaian pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan.
Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (di bawah suku 30 derajat Celcius) dan tempat kering, terlindung dari cahaya.
Salbutamol 2mg
March 9th, 2010, No Comments »
Kandungan salbutamol sulfat. Indikasi asma bronkhial,
bronkhitis kronis, empisema. Kontra indikasi tirotoksikosis, hipertiroid,
hipersensitif terhadap salbutamol atau simpatomimetik lainnya, propelan
aerosol, pengguna beta bloker. Perhatian hipertiroidisme, penyakit
jantung dan pembuluh darah, aneurisma, diabetes melitus, glaukoma sudut
tertutup. Pasien yang menggunakan antihipertensi atau anestesi halogen. Efek
samping gemetar, takhikardia. Indeks keamanan pada wanita hamil penelitian pada
hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar