Asuhan Keperawatan Pada Glaukoma

Selasa, 31 Januari 2012

Asuhan Keperawatan Atresia ani + rectovaginal fistel

Created By : Erwin Saputra
  1.1  Konsep dasar medis
1.1.1        Definisi
      Imperforaten ani + rectovaginal fistel adalah menyatunya saluran anus pada alat kelamin (vagina) ini terjadi karena kelainan bawaan, bias yang bersatu dengan saluran vagina atau tidak menyatu tetapi pada dasarnya penyakit ini di sebut atresia ani. (sumber Purwanto. 2001 RSCM) diunduh 27 juni 2011.
      Atresia ini atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna. Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum. (sumber Purwanto. 2001 RSCM) diunduh 27 juni 2011.
      Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).
      “asuhan keperawatan ini difokuskan pada diagnose medis post of colostomy”  maka pada pembahasan berikutnya akan di bahas mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnose medis post of colostomy.


1.1.2        Etiologi
                        Colostomy dilakukan karena tidak adanya lubang anus atau            pasien yang di diagnose dengan atresia ani (bagi bayi dan anak-anak).          Pada    orang dewasa, pembuatan colostomy di sebabkan karena         keadaan patologis.

1.1.3        Patofisiologi
Atresia ani & keadaan patologis
Tidak adanya saluran untuk feses keluar dari tubuh
Terjadi gangguan pada proses eliminasi
Feses menumpuk dan terjadinya distensi abdomen
Dilakukannya tindakan operasi pembuatan anus buatan (colostomy)
Post of colostomy

1.1.4        Manifestasi klinis
            Nyeri akut pada abdomen

1.1.5        Komplikasi
·         Prolaps, merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.
·         Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan
·         Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.
·         lritasi Kulit. Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.
·         Diare. Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.
·         Stenosis Stoma Kontraktur lumen  terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase normal feses.
·         Pendarahan Stoma
·         Eviserasi. Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah
·         lnfeksi luka operasi
·         Sepsis dan kematian. Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai.

1.1.6        Perawatan colostomy
      Persiapan alat:
·         Sarung tangan
·         Handuk mandi
·         Air hangat
·         Sabun mandi
·         Tissue
·         Kantong colostomy
·         Bengkok/plastik keresek untuk tempat sampah
·         Kassa
·         Vaselin
·         Spidol
·         Plastik untuk guide size (mengukur stoma)
·         Gunting
      Pelaksanaan
·         Dekatkan alat-alat ke klien
·         Pasang selimut mandi
·         Dekatkan bengkok ke dekat klien
·         Pasang sarung tangan
·         Buka kantung lama
·         Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat
·         Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa
·         Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces yang keluar lagi tidak mengotori kulit yang sudah dibersihkan
·         Ukur stoma dengan guide size untuk memilih kantung stoma yang sesuai
·         Pasang kantong stoma
·         Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak bocor
·         Buka sarung tangan
·         Bereskan alat-alat
·         Cuci tangan
            (taken From MATkul KMB – AAB BAndung) diunduh 27 juni 2011


1.2  Konsep dasar keperawatan
2.2.1        Pengkajian
                        Keadaan stoma :
                  Warna stoma (normal warna kemerahan)
                  Tanda2 perdarahan (perdarahan luka operasi)
                  Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese)
                  Posisi stoma
                        Apakah ada perubahan eliminasi tinja :
                  Konsistensi, bau, warna feces
                  Apakah ada konstipasi / diare
                  Apakah feces tertampung dengan baik
                  Apakah pasien dapat mengurus feces sendiri
                        Apakah ada gangguan rasa nyeri :
                  Keluhan nyeri ada/tidak
                  Hal-hal yang menyebabkan nyeri
                  Kualitas nyeri
                  Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang)
                  Apakah pasien gelisah atau tidak
                        Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
                  Tidur nyenyak/tidak
                  Apakah stoma mengganggu tidur/tidak
                  Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur
                  Adakah faktor psikologis mempersulit tidur
1.3  Asuhan keperawatan
Diagnose keperawatan yang mungkin mucul
·         Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare b/d kemungkinan diet yang tidak balans yang ditandai, dengan ….
·         Gangguan rasa nyaman nyeri b/d gangguan mekans kulit akibat tindakan operasi, ditandai dengan ….
·         Gangguan rasa nyaman b/d BAB yang tidak terkontrol, yang ditandai dengan ….
·         Gangguan istirahat dan tidur b/d adanya rasa takut pada keadaan stoma, ditandai dengan ….
·         Potensial gangguan nutrisi b/d ketidaktahuan terhadap kebutuhan makanan
·         Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) b/d belum dapat beradaptasi dengan stoma dan perubahan anatomis, yang ditandai dengan ….
·         Potensial ggn integritas kulit b/d terkontaminasinya kulit dengan feces, ditandai dengan ….
·         Disfungsi seksualitas b/d perubahan struktur tubuh, yang ditandai dengan ….
·         Potensial terjadinya infeksi b/d adanya kontaminasi luka dengan feces, yang ditandai dengan ….
·         Cemas b/d takut terisolasi dari orang lain ….
·         Keterbatasan aktifitas b/d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena stoma.

Tujuan dan Intervensi
Agar pasien dapat BAB dengan teratur :
·         Hindari makan makanan berefek laksatif
·         Hindari makan makanan yang menyebabkan konstipasi (makanan yang keras)
·         Kolaborasi dengan ahli gizi masalah menu makanan
·         Kontrol makanan yang dibawa dari rumah
·         Berikan minum yang cukup (2-3 1t/hari)
·         Pola makan yang teratur (3 kali sehari)

Agar rasa nyeri dapat berkurang :
·         Catat pemberian medikasi pada saat intra operatif
·         Evaluasi rasa nyeri dan karakteristiknya
·         Beri pengertian pada klien agar rasa nyeri diterima sebagai suatu yang wajar dlm batas tertentu
·         Berikan analgetik sebagai tindakan kolaborasi

Agar klien dapat tidur/istirahat yang cukup :
·         Jelaskan, stoma tidak akan terbuka pada saat tidur
·         Amati faktor lingkungan yang mempersulit tidur
·         Amati faktor psikologis yang mempersulit tidur

Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi :
·         Bekerja sama dengan ahli gizi untuk menu makanan
·         Berikan gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
·         Berikan motivasi agar tidak merasa takut menghabiskan makanannya

Agar tidak terjadi gangguan konsep diri :
·         Berikan dorongan semangat yang membesarkan hati
·         Hindari sikap asing pada keadaan penyakit pasien
·         Arahkan agar klien mampu merawat diri sendiri
·         Beri penjelasan agar klien dapat menerima keadaan dan beradaptasi terhadap stomanya
·         Hindarkan perilaku yang membuat pasien tersinggung (marah, jijik, dll)

Agar kebutuhan seksualitas dapat terpenuhi :
·         Beri penjelasan bahwa klien boleh melakukan hubungan seksual dengan wajar

Agar tidak terjadi gangguan integritas kulit :
·         Lakukan teknik perawatan baik (bersih)
·         Lindungi kulit dengan pelindung kulit (vaselin / skin barier) disekitar stoma
·         Letakan alas (kasa) yang dapat menyerap aliran feces

Untuk menghindari infeksi sekunder :
·         Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada stoma
·         Ajarkan klien tentang personal hygiene dan perawatan stoma

Untuk menghindari rasa cemas :
·         Berikan keyakinan bahwa klten mampu beradaptasi dengan lingkungan (masyarakat)

Agar klien tidak takut melakukan aktifitas
·         Berikan penjelasan masalah aktifitas yang tidak boleh dilakukan (olah raga sepak bola, lari)
·         Bila akan melakukan aktifitas kantong stoma diberi penyangga (ikat pinggang)

Evaluasi
·         Kebersihan stoma dan sekitarnya terjaga dengan baik :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit
Stoma tidak mengalami penurunan
·         Klien dapat BAB dengan teratur dan lancar :
Frekuensi BAB teratur (1-2 kali sehari)
Pola BAB teratur
Tidak ada diare/konstipasi
·         Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi :
KIien dapat tidur tenang (6-8 jam sehari)
Tidak ada faktor lingkungan dan psikologis yang mempersulit tidur
Klien kelihatan segar (tidak mengantuk)
·         Rasa nyeri dapat diantisipasi oleh klien sendiri
a.Tidak ada keluhan rasa nyeri
b. Wajah tampak ceria
·         Nutrisi dapat terpenuhi
Klien mau menghabiskan makanan yang diberikan
Tidak ada penyulit makan
BB seimbang
·         Tidak terjadi gangguan integritas kulit :
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit (lecet)
·         Kebutuhan seksual terpenuhi
Isteri/Suami mau mengerti keadaan klien
·         lnfeksi tidak terjadi
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rnerah, nyeri,
bengkak, panas)
·         Klien tidak cemas :
Klien terlihat tenang dan memahami keadaanya
·         Aktifitas klien tidak terganggu
Klien dapat melakukan aktifitas yang dianjurkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar